Powered By Blogger

Senin, 26 Juli 2010

Satuan Karya (Pramuka)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah halaman drafTerkini (belum ditinjau)
Langsung ke: navigasi, cari
Broom icon.svg
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,

Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Saka Dirgantara
* 2 Saka Bhayangkara
* 3 Saka Bahari
* 4 Saka Bhakti Husada
* 5 Saka Kencana (Keluarga Berencana)
* 6 Saka Taruna Bumi
* 7 Saka Wanabhakti
* 8 Saka Wira Kartika
* 9 Lihat pula

[sunting] Saka Dirgantara
Logo SakaDirgantara
wing Bhakti Saka Dirgantara

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.

Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:

1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
2. Krida Pengetahuan Dirgantara
3. Krida Jasa Kedirgantaraan

Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:

1. Terbang Bermotor
2. Terbang Layang
3. Aeromodelling
4. Terjun Payung
5. Layang Gantung

Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:

1. Aerodinamika
2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
3. Meteorologi
4. Fasilitas Penerbangan
5. Navigasi Udara

Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:

1. Teknik Mesin Pesawat
2. Komunikasi
3. Aerial Search And rescue
4. Struktur Pesawat


[sunting] Saka Bhayangkara
Logo Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.

Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.

Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :

1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)

pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :

1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
4. Subkrida SAR (Search And Rescue)

Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).
[sunting] Saka Bahari
Logo Saka Bahari

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.

Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :

1. Krida Sumberdaya Bahari
2. Krida Jasa Bahari
3. Krida Wisata Bahari
4. Krida Reksa Bahari

[sunting] Saka Bhakti Husada
Logo Saka Bhakti

SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka Bakti Husada disingkat Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Dan kemudian dicanangkan oleh Menkes RI pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.

Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :

1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.


Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :

1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. [[Krida Bina Gizi

]]

5. Krida Bina Obat
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :

1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air


Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :

1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa

Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :

1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat
9. SKK HIV / AIDS


Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :

1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi

Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :

1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik

Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :

1. SKK Bina PHBS di Rumah
2. SKK Bina PHBS di Sekolah
3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja


Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :

1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan keluarga
c. penaggulangan berbagai penyakit
d. gizi
e. manfaat dan bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

[sunting] Saka Kencana (Keluarga Berencana)
Logo Saka Kencana

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.

Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :

1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

[sunting] Saka Taruna Bumi
Logo Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.

Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :

1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

[sunting] Saka Wanabhakti
Logo Saka Wanabhakti

Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

1. Krida Tata Wana
2. Krida Reksa Wana
3. Krida Bina Wana
4. Krida Guna Wana.

[sunting] Saka Wira Kartika
Logo Saka Wira Kartika

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :

1. Krida Survival
2. Krida Pioner
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida Bintal Juang

[sunting] Lihat pula

* Anggota Gerakan Pramuka
* Daftar istilah kepramukaan
* Kegiatan Pramuka
* Pramuka Penegak

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_Karya_(Pramuka)"
Kategori: Pramuka Indonesia

Bisakah Pramuka Mempercepat Pencapaian PHBS di Masyarakat ? Penulis: Yussiana Elza

Bisakah Pramuka Mempercepat Pencapaian PHBS di Masyarakat ?

Penulis: Yussiana Elza


Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, yang pada pasal 9 menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian masyarakat secara luas termasuk generasi muda bukan hanya menjadi obyek pembangunan kesehatan, melainkan juga menjadi subyek pembangunan kesehatan.

Salah satu potensi generasi muda adalah Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka sebagai suatu organisasi pendidikan kepanduan yang memiliki anggota terbesar di dunia dan sebagai organisasi non-formal terbesar di Indonesia memiliki segmen peserta didik dari anak-anak, remaja dan orang dewasa. Tujuan Gerakan Pramuka ini mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sehingga menjadi : Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang: (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan tinggi moral, (2) tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya, (3) kuat dan sehat jasmaninya. Dengan demikian Gerakan Pramuka memiliki nilai strategis untuk mengadopsi dan menyebarluaskan nilai-nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan harapan kualitas generasi muda semakin meningkat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan esensi dan hak asasi manusia untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terkait hal tersebut, kualitas manusia secara komprehensif diukur berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indikator gabungan dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Indikator derajat kesehatan masyarakat diukur dari umur harapan hidup (UHH) yang terkait erat dengan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gizi bayi dan balita.

AKI, AKB, dan status gizi buruk/kurang pada bayi dan balita sangat terkait dengan faktor perilaku seperti perilaku pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan pada tenaga kesehatan, pemenuhan gizi ibu dan anak. Oleh karena itu, aspek perilaku harus menjadi perhatian utama dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat yang merupakan pilar utama dalam visi pembangunan kesehatan yaitu terwujudnya Indonesia Sehat, yang menggambarkan penduduk yang hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Pembinaan PHBS dilakukan melalui pendekatan tatanan, karena setiap orang hidup dalam tatanannya, yang saling mempengaruhi dan menimbulkan interaksi yang dinamis antar berbagai pribadi dalam tatanannya, sehingga diharapkan dapat memacu peningkatan perilaku positif antar anggota dalam tatanan tersebut. Memantau, menilai dan mengukur tingkat kemajuan tatanan adalah lebih mudah dibandingkan dengan perorangan. Ada lima tatanan dalam PHBS yaitu : PHBS di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, PHBS di Tempat-tempat Umum, PHBS di Tempat Kerja dan PHBS di Institusi Kesehatan. Data Riskesdas tahun 2007 diketahui bahwa pencapaian angka Rumah Tangga Ber-PHBS adalah sebesar 37,8 % sedangkan target yang ingin dicapai pada tahun 2007 adalah 44 %. Dan target pada tahun 2010 adalah 65% Rumah Tangga Ber-PHBS. Pada tatanan lainnya belum terdata.

Sejalan dengan proses pembelajaran dalam Gerakan Pramuka yang interaktif, partisipatif, progresif, sepanjang hayat dalam nuansa rekreasi edukatif, di alam terbuka dan persaudaraan, Gerakan Pramuka melalui Saka Bakti Husada sangat tepat digunakan sebagai wahana dalam mempercepat pencapaian PHBS di lima tatanan tersebut. Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada merupakan wujud kesepakatan antara Kwarnas Gerakan Pramuka dengan Departemen Kesehatan pada tanggal 17 Juli 1985.

Saka dalam Gerakan Pramuka merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang kejuruan / teknologi. Saka akan memotivasi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan karya nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu sesuai dengan aspirasi kaum muda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional, sebagai komitmen terhadap kode kehormatan yaitu Satya dan Darma Pramuka.

Ada delapan Saka dalam Gerakan Pramuka. Saka yaitu Saka Tarunabumi, Saka Dirgantara, Saka Bahari, Saka Bhayangkara, Saka Wana Bakti, Saka Kencana, Saka Bakti Husada dan Saka Kartika.

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan bagi anggota pramuka untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saat ini anggotanya telah tersebar di seluruh pelosok tanah air, hingga di tingkat kwartir ranting dan di beberapa daerah membentuk kelompok-kelompok Saka Bakti Husada di sekolah-sekolah dan akademi kesehatan yang terhimpun dalam satuan Gugusdepan (Gudep).

Gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda (Kep. Kwarnas No. 231 tahun 2007). Sebagai satuan organik terdepan berperan dalam memberi solusi dalam menangani masalah-masalah kemasyarakatan seperti masalah-masalah kesehatan, antara lain melalui pembinaan kepada peserta didik oleh pembina Gudep. Data yang tersedia di Kwarnas tahun 2008 menyebutkan jumlah Gudep sebanyak 275.048 dengan jumlah peserta didik + 16 juta (16.374.299) orang. Dari jumlah tersebut diatas, sekitar 20% adalah Pramuka Penegak dan Pandega, diperkirakan 2,5%nya adalah anggota Saka Bakti Husada. Bila dibandingkan dengan anggota kepanduan sedunia tanpa Indonesia hanya 19 juta orang.

Dengan demikian, Saka Bakti Husada dalam Pembangunan Kesehatan perannya sangat diperlukan untuk :

• Meningkatkan citra Gerakan Pramuka dalam pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan

• Membekali peserta didik anggota Pramuka tentang pengetahuan dan ketrampilan di bidang kesehatan

• Menyiapkan kader bangsa khususnya kader di bidang kesehatan

• Menjadi contoh dan pelopor hidup sehat bagi generasi muda dan masyarakat sekitarnya

• Mendorong kesadaran, kemauan, dan kemampuan generasi muda melalui gerakan kepramukaan untuk hidup sehat

• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perseorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.

Peran ini telah dijabarkan dalam implementasi enam Krida Saka Bakti Husada yakni Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Bina Lingkungan Sehat, Krida Penanggulangan Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida Bina Obat dan Krida Bina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Krida Bina PHBS muncul karena Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah satu pilar untuk mencapai Indonesia Sehat. Saka Bakti Husada sebagai wadah pembinaan kaum muda di bidang kesehatan perlu mempelajari tentang PHBS. Implementasinya dalam bentuk Krida Bina PHBS. Untuk itu pembinaan Krida Bina PHBS dalam Saka Bakti Husada perlu dilaksanakan secara berkesinambungan.

Dalam Krida, keterampilan distandarisasi dalam bentuk Syarat Kecakapan Khusus (SKK), dan peserta didik Pramuka yang berhasil kemudian diberikan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) sebagai pengakuan bahwa yang bersangkutan terampil sesuai kecakapan khusus yang dipelajarinya. Sesuai dengan pembinaan PHBS melalui pendekatan lima tatanan, terdapat lima SKK dalam Krida Bina PHBS yaitu SKK PHBS di Rumah Tangga, SKK PHBS di Sekolah, SKK PHBS di Tempat-tempat Umum, SKK PHBS di Tempat Kerja, dan SKK PHBS di Institusi Kesehatan.

Setiap SKK memiliki syarat PHBS sesuai tatanannya. Contohnya, pada SKK PHBS di Rumah Tangga, syarat Rumah Tangga ber-PHBS adalah :

1)Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2)Memberi bayi ASI eksklusif

3)Menimbang balita setiap bulan

4)Menggunakan air bersih

5)Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

6)Menggunakan jamban

7)Memberantas jentik di rumah.

8)Makan sayur dan buah setiap hari

9)Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10) Tidak merokok di dalam rumah

Perilaku-perilaku tersebutlah yang diharapkan dapat diterapkan, disampaikan atau dianjurkan oleh para peserta didik di Gudep kepada teman sebaya, keluarga dan masyarakat sekitar.

Untuk itu sejak inisiasi Krida Bina PHBS tahun 2007 lalu, Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam pembinaan PHBS melalui Krida Bina PHBS. Tahun 2007 Pusat Promosi Kesehatan memulainya dengan membuat "tools" terlebih dahulu yaitu menyusun Buku Kecakapan Khusus Krida Bina PHBS bagi Pamong dan Instruktur Saka Bakti Husada dan Leaflet SKK PHBS di Rumah Tangga, SKK PHBS di Sekolah, SKK PHBS di Tempat-tempat Umum, SKK PHBS di Tempat Kerja, dan SKK PHBS di Institusi Kesehatan untuk peserta didik Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega). Pada tahun 2008, Pusat Promosi Kesehatan mulai melakukan pelatihan sebagai "transfer of knowledge" PHBS kepada Pamong dan Instruktur Saka Bakti Husada yaitu Pelatihan Pelatih Pembina Pramuka dan Instruktur tentang Krida Bina PHBS Saka Bakti Husada dan Pelatihan Pendidikan Kelompok Sebaya Krida Bina PHBS Bagi Pembina Gudep Saka Bakti Husada untuk 11 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Barat dan Gorontalo. Kegiatan pelatihan didahului penyusunan modul pelatihan yaitu Pedoman Pelatihan Pelatih Pembina Pramuka dan Instruktur tentang Krida Bina PHBS Saka Bakti Husada dan Pedoman Pendidikan Kelompok Sebaya Krida Bina PHBS bagi anggota Saka Bakti Husada. Untuk tahun 2009 kegiatan pelatihan berlanjut pada 11 provinsi lainnya yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Tentu saja dukungan pemerintah daerah berupa kebijakan dan dana sangatlah diperlukan. Selain peran aktif Pimpinan Saka Bakti Husada, Kwartir dan Lemdika di setiap level serta gudep sebagai ujung tombaknya.

Semoga saja niat mulia tersebut sejalan dengan lagu Pramuka berikut : "Apakah bisa menjadi terbaik ? Terus menerus tidak pernah salah ?"

SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA)

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.


Saka Bakti Husada meliputi 5 (lima) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.


Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.


Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik

Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan keluarga
c. penaggulangan berbagai penyakit
d. gizi
e. manfaat dan bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
Last Updated on Friday, 08 May 2

Minggu, 25 Juli 2010

500 Siswa Se-Pulau Seribu Ikuti Kegiatan Pramuka

Jumat, 25 Juni 2010 - 18:53 WIB
| More
500 Siswa Se-Pulau Seribu Ikuti Kegiatan Pramuka

PULAU UNTUNG JAWA (Pos Kota) – Sekitar 500 siswa SMP se- Pulau Seribu mengikuti kegiatan Pramuka di Pulau Untung Jawa. Kegiatan ini dalam upaya membantu para pelajar di Kepulauan Seribu menjadi masyarakat mandiri tanpa membebani orang lain.

Dalam kegiatan itu, selain melakukan kerja bakti seperti bersih-besih, PSN (Penyemprotan Sarang Nyamuk) dan ada kegiatan lain yang bersentuhan dengan masyarakat.

Kegiatan Pramuka ini dibuka langsung oleh Bupati Kepulauan Seribu H Burhanuddin. Dalam kesempatan itu dia berpesan kepada seluruh peserta Pramuka supaya ikut serta andil dalam membangun Kepulauan Seribu.

“Saya berharap dengan adanya kerjasama dan rasa memiliki apa yang kita harapkan akan tercapai dengan mudah,” jelas Bupati.

Setelah membuka kegiatan Pramuka tersebut, Bupati bersama dengan masyarakat dan para pelajar langsung melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan serta PSN (Penyemprotan Sarang Nyamuk).

Dengan dilakukan kegiatan ini diharapkan palau Untung Jawa terlihat bersih, rapi, indah dan tertata. Selain itu juga supaya masyarakat maupun para wisata yang dating ke pulau tersebuty terhindar dari serangan nyamuk yang mematikan ini.

Kegiatan PSN sendiri kata Burhanuddin, memang sudah di lakukan pemerintah secara rutin yakni satu minggu sekali. “Memang kami secara rutin telah melakukan penyemprotan sarang nyamuk. Lokasi yang kami semprot itu setiap satu minggu selalu berpindah-pindah. Dengan cara seperti ini diharapkan masyarakat akan terhindar dari nyamuk yang mematikan tersebut,”ungkap Burhanuddin.

Bupati juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kepulauan Seribu selain melakukan penyemprotan juga menerapkan system tiga M (Mengubur, Menguras dan Menutup). Selain itu sekitar lokasi juga harus terlihat bersih sehingga tidak dimanfaatkan untuk sarang nyamuk. (wandi/dms)

Pola hidup Sehat Kanjeng Nabi Muhammad

Ditengah kesibukan kerja, sewaktu membongkar-bongkar tumpukan buku-buku di perpustakaan kantor guna mencari dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk rapat Densus (Departemen Khusus) Ekonomi Kerakyatan PATTIRO Magelang yang mengurusi berbagai usaha mandiri lembaga untuk pengembangan ekonomi masyarakat Magelang, secara tak sengaja menemukan sebuah majalah berjudul ALIA. Entah punya siapa dan saya juga baru tahu ada majalah berjudul seperti itu.

Yang menarik adalah ketika membuka-buka majalah itu menemukan tulisan tentang “Gaya Hidup Sehat ala Rasulullah”. Maka cepat-cepat saya ambil itu dan saya ketik ulang untuk diposting, meskipun sudah banyak menuliskannya di dunia maya ini. Tapi saya nggak tulis semuanya, saya ambil pada sub judul Pola Hidup Sehat Rasulullah saja. Dan berikut pola hidup sehat Kanjeng Nabi Muhammad SAW tersebut.

Pertama, Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk mengoptimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar dan pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Kedua, Di pagi hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu

Ketiga, Di pagi hari pula Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam membuka menu sarapannya dengan segelas air putih yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Hal ini berarti pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit.

Keempat, Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah SAW senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa (matang). Beliau pernah bersabda,”Barang siapa makan tujuh butir kurma maka kan terlindung dari racun.”

Kelima, Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan. Roti dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin

Keenam, Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguarkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit

Ketujuh, Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda,”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a.)

Kedelapan, Rasulullah SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula beliau lomba lari dengan istri tercintanya Aisyah r.a. Olahraga diakui oleh para pakar kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.

Kesembilan Rasulullah SAW tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Karena itulah beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

Itulah pola hidup sehat yang diajarkan oleh Sang Revolusioner Sejati, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tinggal kita sebagai para pengikutnya ini mampu dan mau mengamalkannya atau tidak demi menjaga kesehatan. Dan pada intinya, memang apa yang diajarkan Kanjeng Nabi ini adalah pola preventif alias pencegahan dari sakit. Mencegah lebih baik dan lebih murah daripada mengobati. Apabila ajaran ini diamalkan maka yang terjadi bukan saja hanya Mengembalikan Jati Diri Bangsa namun mengembalikan jati diri manusia seutuhnya.

Dokter: Jangan Mengeluh Agar Tetap Sehat

Rabu, 26 Maret 2008 19:20 WIB | Iptek | | Dibaca 823 kali
Surabaya (ANTARA News) - Ketua Masyarakat Paliatif Indonesia Cabang Surabaya, dr Agus Ali Fauzi PGD Pall Med (ECU) mengemukakan, tips sehat dengan menyarankan agar manusia tidak mudah mengeluh atau sakit hati setiap menyikapi suatu peristiwa.

"Manusia bisa sehat dengan banyak bersyukur atas semua karuania yang diberikan Sang Pencipta. Jangan mudah marah, jangan mudah tersinggung, jangan mudah sakit hati dan jangan mudah mengeluh," katanya dalam cermah kesehatan di hadapan ribuan prajurit TNI AL di Kobangdikal Surabaya, Rabu.

Ceramah oleh dokter yang sehari-hari bertugas di RSU Dr Soetomo Surabaya untuk memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW itu bertajuk, "Sehat, Ikhlas, Sukses dan Tip Menjalani Hidup".

Menurut dia, perilaku sehat dan ikhlas merupakan salah satu sisi yang telah di contohkan Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir utusan Allah yang membawa ajaran dengan konsep "rahmatan lil `aalamiin" atau menjadi rahmat bagi semua isi alam.

"Perbanyak senyum kemudian melakukan aktivitas dengan ikhlas. Jangan lupa juga berdoa dan banyak mendekatkan diri pada Tuhan. Itu semua menjadi resep mujarab untuk bisa hidup secara sehat," kata alumni Fakultas Kedokteran Unair tahun 1988 itu.

Selain bersikap sabar dalam menghadapi masalah, pria kelahiran Surabaya tahun 1963 itu, juga mengingatkan agar manusia melakukan olahraga teratur, makan cukup dengan gizi berimbang dan istirahat secukupnya.

Sementara Komandan Kobangdikal, Laksda TNI Edhi Nuswantoro meminta prajuritnya yang beragama Islam untuk berusaha meneladani sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW.

"Karena itu, peringatan maulid Nabi jangan hanya sekedar seremonial saja. Kita harus mampu mengambil hikmah dan manfaat serta mengingat kembali bahwa Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia dari dekadensi moral yang berdampak pada ketidakharmonisan hubungan antarmanusia serta kerusakan lingkungan," katanya.(*)

COPYRIGHT © 2008

Ikuti berita terkini di handphone anda http://m.antaranews.com
Simpan dan akses berita ini dari HP anda dengan kode QR dibawah ini.

365 TIPS SEHAT ALA RASULULLAH

Penulis : dr. Mohammad Ali Toha Assegaf
Penerbit : Hikmah
Harga : Rp 36000.00
ISBN : 978-979-114-268-7


Pencarian pada
Google Book Search



Dr. Mohammad Ali Toha Assegaf merumuskan gaya hidup sehat Nabi Muhammad Saw. serta kesehatan islami dan alami dalam konsep Smart Healing, dengan berbekal pengalaman praktiknya sebagai dokter selama lebih dari 20 tahun. Konsep tersebut dijabarkan dalam 365 tips harian yang halal, islami, manfaat, murah, aman, dan holistik, di antaranya:

* menjaga kebersihan dan penampilan diri, serta mengendalikan emosi, dan bersilaturahmi;

* memilih makanan yang baik untuk dikonsumsi dan mengatur pola makan;

* memilih obat dan pengobat yang tepat;

* beribadah dan berdoa untuk memberikan efek positif bagi kesehatan;

* menjaga keselarasan lingkungan.



Anda bisa mempraktikkannya dengan mudah tanpa harus mencerna penjelasan yang begitu rumit. Ingin hidup sehat? Ikuti petunjuk Sang Nabi dalam buku ini.



KELEBIHAN:

Berisi tips-tips kesehatan sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw. yang bisa langsung dipraktikkan selama 365 hari/setahun. Lengkap mengulas mulai dari pola makan, perilaku sehari-hari hingga doa dan ibadah.

Ditulis seorang dokter yang mengkaji & mempraktikkan kedokteran Nabi.

Penulis telah menulis beberapa buku dan di banyak media, serta sering menjadi pembicara di seminar dan TV.



“Cerdas dan sangat mudah dimengerti.”

-Ferrasta ‘Pepeng’ Soebardi, Artis



“Sederhana dan mudah diamalkan. Tidak hanya menarik, tetapi juga insya Allah bermanfaat.”

-Prof. Samsuridjal Djauzi, Pengasuh Ruang Konsultasi Kesehatan Kompas Minggu

Perilaku Hidup Rosullah

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang merngharapkan Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab: 21).

Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemimpin umat dan sebagai Nabi sekaligus pimpinan pasukan dalam peperangan, pastilah mempunyai kemampuan fisik dan stamina yang luar biasa. Dalam catatan sejarah Islam disebutkan bahwa selama hidupnya beliau hanya pernah sakit sebanyak dua kali, yaitu di saat pertengahan hidup dan menjelang wafatnya. Itu pun hanya berlangsung sebentar serta hampir tidak merepotkan masyarakat.

Kemampuan Rasulullah Muhammad SAW menjaga kesehatannya hingga hanya dua kali menderita sakit, adalah satu catatan sejarah dan prestasi yang luar biasa. Itu merupakan prestasi pengendalian kesehatan yang langka. Rasulullah SAW sadar, Allah SWT sangat membenci manusia yang lalai. Apalagi sampai mengganggu serta membuat bencana kesehatan.

Mulai dari hal kecil
Rasulullah SAW memulai dari halhal kecil seperti berolahraga, menggosok gigi dan menyisir rambut. Aktivitas tersebut, oleh Rasulullah SAW dipandang sebagai ibadah, yang berarti melaksanakan aktivitas tersebut hanya karena Allah semata. Rasulullah SAW selalu menggosok gigi dengan siwak ketika baru pulang ke rumah beliau.

Banyak tokoh dunia seperti Napoleon Bonaparte dan Von Goethe yang kagum terhadap kemampuan Muhammad SAW menjaga kesehatan. Hanya dengan fasilitas yang serba terbatas dan kondisi lingkungan yang sangat berisiko, beliau bisa menjaga kesehatan dengan kebersihan dan berperilaku hidup bersih dan sehat, dari rambut sampai telapak kaki, baik dari dalam maupun luar, sepanjang hayatnya dari tahun ke tahun.

Apa resep yang dipergunakan Nabi Muhammad SAW ? Jawabnya adalah kedisiplinan dan perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan syari’at Islam.

Pengaturan tidur dan bangun tidur
Tidur merupakan kebutuhan manusia untuk beristirahat serta untuk melakukan pemulihan sel-sel tubuh. Salah satu nasihat yang beliau sampaikan kepada setiap muslim dan muslimah adalah: “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhu’ lah sebagaimana engkau wudhu’ untuk shalat. Kemudian berbaringlah di atas lambung kananmu”. (Muttafaq ‘alaih).

Dari Abu Qatadah meriwayatkan: “Bahwasanya jika Nabi berhenti dari perjalanannya untuk istirahat di suatu malam, beliau berbaring di atas lambung kanannya. Dan jika beliau berhenti dari perjalanannya untuk istirahat menjelang shubuh, beliau tegakkan lengannya dan belau letakkan kepalanya di telapak tangannya.” (HR.Muslim).

Tentang tempat tidur Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh Aisyah : “Kasur Rasulullah yang biasa digunakannya untuk tidur hanyalah kasur dari kulit luar yang telah disamak kemudian diisi dengan serabut.” (HR Muslim).

Nabi Muhammad SAW selalu bangun tidur menjelang fajar. Selesai melaksanakan shalat subuh tidak tidur lagi, tetapi terus mengucapkan zikir, mengaji sampai terbit matahari. Setelah itu beliau melaksanakan kegiatan rutin mencari nafkah. Bangun menjelang fajar dan mandi memang lebih nyaman daripada bangun setelah terbit matahari karena bisa membuat tubuh sehat, nyaman, dan bugar.

Pengaturan makan
Nabi Muhammad SAW makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Di sini tercermin pola makan yang tidak berlebihan, sehingga beliau tidak pernah sampai merasa kenyang kalau makan. Di dalam rumah beliau tidak pernah ada makanan yang berlebihan. Beliau makan untuk keperluan hidup, bukan hidup untuk makan.

Akhlak beliau terhadap makanan adalah, beliau memakan makanan yang mungkin dan dikehendakinya. Beliau tidak menolak makanan yang telah dihidangkan, tidak meminta makanan yang tidak ada. Jika dihidangkan kepadanya daging dan roti, beliau memakannya. Jika dihidangkan buah-buahan, roti dan daging, beliau memakannya, dan jika dihidangkan roti saja atau kurma saja, beliau juga memakannya.

Pengendalian emosi
Nabi Muhammad SAW bila marah tanpa emosi, meskipun dengan tujuan positif. Marah yang disertai dengan emosi, tidak menunjukkan keikhlasan dan kecintaan terhadap yang dimarahinya. Beliau marah seratus persen karena Allah
SWT. Marah beliau seperti marah seorang ayah terhadap anak yang sedang mainmain dengan senjata tajam. Artinya, marah beliau hanya tampak dari wajah, tetapi nurani Rasulullah SAW menunjukkan sikap kasih sayang.

Walaupun beliau bergembira dengan keluarga dan kaumnya, tapi semua itu tidak menjadikannya tertawa berlebihan, beliau hanya tersenyum.

Sebagaimana yang diriwatkanoleh Aisyah: “Saya sama sekali tidak pernah melihat Rasulullah tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan langit-langit mulutnya”. (Muttafaq ‘alaih).

Kebiasaan minum
Muhammad SAW tidak pernah minum sambil bernapas di dalam gelas minum. Rasulullah melarang bernafas di dalam gelas dan meniupnya. Air yang beliau minum selalu dari wadah tertutup. Menurut beliau, air dari wadah terbuka mudah terkena debu.

Tsabit berkata : “Anas bin Malik menunjukkan kepada kami gelas kayu Rasulullah yang diikat dengan besi. Kemudian dia berkata, wahai Tsabit ini adalah gelas kayu Rasulullah. Dari gelas itulah beliau meminum air, madu dan susu.” (HR At-Tirmidzi).

Sabar dan berserah diri
Muhammad SAW adalah manusia yang paling baik akhlaknya dan paling sempurna kemuliaannya. Akhlak beliau adalah Al-Quran, sebagaimana yang dituturkan oleh Aisyah : “Akhlak Rasulullah adalah Al-Quran”, dan beliau sendiri pernah menyatakan: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Beliau tidak mudah tersugesti bila dihadapkan pada suatu kondisi (kesehatan) yang tidak menguntungkan. Karena beliau tidak gampang terpengaruh dan tetap menunjukkan sikap sabar. Maksud sugesti di sini adalah menanggapi suatu situasi yang menimpa tubuh dengan perasaan secara berlebihan.

Sebagai manusia, kepekaan fisik Nabi Muhammad SAW terhadap lingkungan sama saja dengan kita. Ini perlu ditegaskan, agar jangan sampai menimbulkan kesan bahwa beliau sangat jarang sakit karena manusia pilihan, tetapi karena
perilaku hidup sehatnya.

Penulis adalah kolumnis Waspada

Pola Hidup Sehat ala Nabi Muhammad SAW

Berikut adalah pola hidup sehat nabi Mhammad SAW:

Pertama, Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk mengoptimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar dan pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Kedua, Di pagi hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu

Ketiga, Di pagi hari pula Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam membuka menu sarapannya dengan segelas air putih yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Hal ini berarti pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit.

Keempat, Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah SAW senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa (matang). Beliau pernah bersabda,”Barang siapa makan tujuh butir kurma maka kan terlindung dari racun.”

Kelima, Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan. Roti dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin

Keenam, Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguarkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit

Ketujuh, Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda,”Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a.)

Kedelapan, Rasulullah SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula beliau lomba lari dengan istri tercintanya Aisyah r.a. Olahraga diakui oleh para pakar kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.

Kesembilan Rasulullah SAW tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Karena itulah beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

kalo berkenan ijo2 dong
hehehe

Hidup Sehat ala Rosullah

SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu,sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumaat beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman”(HR Muslim)

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN
Sabda Rasul :“Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :
Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

4. GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah”diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :

- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.

7. TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.

Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan madu. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan peradangan.

Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw menjelang siang. Beliau pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun.” Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma yang biasa dikonsumsi Rasulullah saw.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan.
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.

Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah saw bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”

Artikel diatas diambil dari buku Panduan Diet Ala Rasulullah yang ditulis oleh Indra Kusumah SKL, S.Psi. Buku ini mengulas tentang pola makan Rasulullah saw sehari-hari, adab makan Rasulullah, makanan kesukaan Rasulullah serta khasiatnya, makanan dan minuman yang kurang disukai Rasulullah saw, makanan dan minuman yang dilarang Rasulullah, dan lain sebagainya.

Panduan Diet Ala Rasulullah mencoba menggabungkan unsur keteladanan diet ala Rasulullah dengan pengetahuan ilmiah. Buku ini diterbitkan oleh Qultum Media.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari kita semua dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Catatan :
Lagi, lagi dan lagi... kali ini saya kebagian lagi Award persahabatan yang berupa banner award, yang diberikan langsung dari sahabat senior blogger saya Kang Tejo
dan Bang Ipin

Sabtu, 24 Juli 2010

Penelitian Pengembangan Masyarakat di Kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta (Survei pendahuluan) D. Anwar Musadad

Penelitian Pengembangan Masyarakat di Kepulauan Seribu
Propinsi DKI Jakarta (Survei pendahuluan)
D. Anwar Musadad
Abstrak. Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang secara
geografis posisinya terpencar-pencar dan banyak menerima tekanan sebagai akibat
aktivitas pembangunan sehingga terjadi pencemaran dan perubahan ekosistem
sehingga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Untuk itu telah dilakukan
penelitian pengembangan kesehatan masyarakat berbasis lingkungan. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi sumberdaya kesehatan, sosial budaya masyarakat,
habitat vektor penyakit, pencemaran logam berat, dan inventarisasi flora yang
berpotensi sebagai bahan baku obat dan insektisida. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara, pengamatan lingkungan, penangkapan vektor,
pengambilan jenis-jenis tanaman, pengambilan sampel air bersih, air laut dan hasil
laut. Hasil studi menunjukkan sumberdaya kesehatan yang ada terbatas. Masalah
kesehatan utama masyarakat adalah ISPA (19%) dan diare (16%). Tingkat
pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat tentang berbagai penyakit masih
kurang. Wilayah Pulau Pari merupakan pulau yang paling banyak ditemukan habitat
perkembangbiakan nyamuk Anopheles dan Pulau Panggang banyak ditemukan
habitat perkembangbiakan nyamuk Aedes di mana sebagian besar (81,6%)
penduduk menampung air hujan menggunakan drum dan 39,2% positif jentik Aedes
aegypti. Telur cacing Ascaris lumbricoides ditemukan pada sampel tanah yang
diambil di luar rumah di Pulau Pari, dan Toxocora sp ditemukan pada tanah yang
diperiksa di semua pulau. Lalat dan kecoa ditemukan di semua pulau dengan jenis
terbanyak lalat Musca domestica dan kecoa Periplanetta americana. Spesies tikus
terbanyak yang tertangkap didalam rumah adalah R.tanezumi di Pulau Pari dan R.
norvegicus di Pulau Panggang. Dari 66 jenis tanaman yang teridentifikasi di
Kepulauan Seribu, sebanyak 53,0% diketahui berpotensi sebagai bahan baku obat
dan 21,2% sebagai bahan insektisida. Keadaan kesehatan lingkungan menunjukkan
kandungan logam berat tinggi meliputi Pb, Cd dan Hg baik pada air bersih, air laut
maupun hasil laut. Sebanyak 16,6% air bersih melebihi nilai ambang batas untuk
parameter Pb, 46,6% Cd dan 46,6% Hg, sedangkan sampel hasil laut masih di
bawah baku mutu. Dengan ditemukannya kadar logam berat yang telah melebihi
ambang batas dan habitat perkembangbiakan serta vektor malaria, DBD dan
filariasis menunjukkan bahwa di Kepulauan Seribu telah tercemar logam berat dan
berpotensi terjadinya penularan penyakit tular vektor.
Keywords: pencemataran logam berat, habitat, flora, perilaku, kepulauan

Eryanti Farida “Kebiasaan Makanan Ikan Karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu” Oleh: admin February 16, 2010

Eryanti Farida “Kebiasaan Makanan Ikan Karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu”
Oleh: admin
February 16, 2010

ABSTRAK

Eryanti Farida (Dibawah Bimbingan : Ir. Suryadi, MS dan Ir. Sriati, MS). 2010. Kebiasaan Makanan Ikan Karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

Penelitian mengenai “Kebiasaan Makanan Ikan karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu” ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan ikan karang dan luas relung makanan ikan karang.

Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental dengan cara melakukan penangkapan ikan karang di bagian barat, selatan dan utara pulau Pramuka. Pengambilan ikan dilakukan selama tiga kali dalam tiga bulan dan dilanjutkan dengan analisis isi usus ikan di Laboratorium Produktivitas Perairan FPIK Unpad. Alat tangkap yang digunakan adalah bubu dan jaring. Parameter yang digunakan adalah parameter kualitas perairan. Analisis yang dilakukan meliputi: analisis untuk mengetahui komposisi jenis dan ukuran ikan, indeks bagian terbesar (Index of Preponderance), luas relung dan tumpang tindih makanan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap terdiri atas 19 famili dan 48 spesies. Jenis ikan yang tertangkap dalam jumlah besar berjumlah 190 ekor ikan dan merupakan hasil tangkapan jaring ukuran ½ inci. Ikan tersebut adalah Caranx sp dengan nama lokal Talampute. Menurut perhitungan IP (Indeks of Preponderance) menunjukkan bahwa 48 spesies ikan karang terdiri dari 13 jenis ikan karnivora, 7 jenis ikan herbivora dan 28 jenis ikan omnivora. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar ikan karang memiliki luas relung yang lebar dan banyak mengalami tumpang tindih.

Kata kunci : Ikan karang, pulau Pramuka dan Kebiasaan Makanan

« Kuliah Umum Dr. Toby Bolton
Dewi Sry Rahayu Putri “Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus)” »

Penjajakan Kerjasama USNI dengan Kab. Administratif Kepulauan Seribu 04-July-08 | 22:08:00 WIB

Penjajakan Kerjasama USNI dengan Kab. Administratif Kepulauan Seribu
04-July-08 | 22:08:00 WIB

Kerjasama meliputi bidang perikanan, pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan wirausaha masyarakat Kepulauan Seribu Penjajakan ini dimulai dengan pertemuan perwakilan USNI dalam hal ini oleh Dekan FPIK dan Koordinator Satkor PMB USNI, Ir. Semuel A.M. Littik, M.Sc,Ph.D, Kajur BDP FPIK, Ir P. Sianipar, M.Sc, Ka. Humas dan Sekertaris Satkor PMB USNI, A. Nova Intacta G.W., SS., MM, PMB USNI. Perwakilan USNI diterima oleh Bupati Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Ir. Abduk Rachman Andit, MSi, Kadis Perikanan Kep. Seribu, Ibu Lilik Litasari, dan beberapa muspida Kepulauan Seribu. Pertemuan dilangsungkan di kantor penghubung Kepulauan Seribu di jalan Ancol Timur, Jakarta Utara. Pertemuan membahas kerjasama antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Pemda Kep. Seribu misalnya praktek lapangan mahasiswa dan bantuan pembenihan budidaya perikanan dan karanghias. Kegiatan ini sekaligus untuk membuka wawasan wirausaha bagi mahasiswa FPIK dan generasi muda di Kep. Seribu untuk memanfaatkan SDA yang tersedia. Kegiatan lain yang dijajaki adalah kegiatan dibidang pengelolaan lingkungan. Hal ini mendesak dilakukan karena ekosistem perairan di sekitar Kep. Seribu sudah terecmar oleh sampah dan limbah dari 13 sungai di Jakarta. Jika hal ini tidak dilakukan maka pemberdayaan ekonomi masyaraat akan tidak berjalan baik. Selain itu diperlukan pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan pengetahuan masyarakat akan prinsip dalam bisnis atau wirausaha. Dengan demikian, usaha yang selama ini dilakukan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari segi promosi USNI, Koordinator Satkor ingin memberikan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan tinggi bagi masyarakat Kep. Seribu. Perlu diketahui bahwa mayoritas penduduk belum mengenyam pendidikan tinggi. Ini merupakan hambatan untuk berkembang dan mengikuti berbagai kemajuan dalam sektor perikanan dan sektor ekonomi lainnya. Dengan demikian, penyuluhan yang diadakanmampu meningkatkan minat generasi muda untuk melanjutkan pendididkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk melanjutkan kerjasama ke tingkat yang lebih resmi. Sebagai follow up nya adalah kunjungan mahasiswa, dosen dan dekan perikanan ke Pulau Pramuka pada hari Jumat tanggal 27 Juni 2008 sampai dengan hari Minggu tanggal 29 Juni 2008. Diharapkan kunjungan tersebut akan membawa dampak positif bagi promosi USNI dan juga kerjasama yang baru dimulai antara USNI dan Kab. Administratif Kepulauan Seribu.

Sertifikasi Ikan Hias Laut di Kepulauan Seribu

Sertifikasi Ikan Hias Laut di Kepulauan Seribu
2009/12/20 0:19:00
[P1010028.JPG] Ikan hias laut merupakan salah satu komoditas yang mempunyai potensi ekonomi. Tetapi pemanfaatannya diduga berkorelasi negatif dengan tutupan ekosistem terumbu karang.Tutupan karang keras di Kepulauan Seribu sejak tahun 2004 relatif masih kisaran 30%. Terlihat dari angka 32,69% (2004), 33,61% (2005) dan 31,33% (2007). Kawasan tutupan karang yang rendah sebagian besar terletak dari arah selatan yang mendekati Teluk Jakarta (sumber: Terumbu Karang Jakarta, 2007).

Hasil penelitian Suku Dinas (Sudin) Perikanan dan Kelautan Kepulauan Seribu,bahwa terangi (2007) menunjukkan lokasi pengamatan paling selatan meliputi Pulau Bidadari menunjukkan tutupan karangnya hanya 0,38%. hal ini bisa dikatakan bahwa ekosistem ini bukan lagi ekosistem terumbu karang.
Selain itu, pengaruh limpasan limbah cair dan padat dari daratan DKI Jakarta dan sekitarnya berperan besar dalam penurunan kondisi ekosistem terumbu karang di Kepulauan Seribu. Misalnya, limbah rumah tangga, limbah pabrik, logam berat dan minyak digelontorkan oleh 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Setidaknya 14.000 m3 sampah setiap harinya masuk ke wilayah Teluk Jakarta sehingga pempengaruhi produksi ikan menurunkan 38% pada tahun 2002 (Terangi, 2008).

Kerusakan ekosistem laut, khususnya terumbu karang di Kepulauan Seribu, selain faktor limbah dari 13 sungai tadi, ada juga ulah manusia seperti penggunaan cara-cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (potassium dan bom), buangan limbah cair maupun padat maupun pengambilan karang untuk bahan bangunan.

Sertifikasi ikan hias di Kepulauan Seribu merupakan salah satu upaya masyarakat, pengusaha, pemerintah dan LSM secara bersama-sama untuk mengelola pemanfaatan sumberdaya laut. Khususnya ikan hias secara berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteran masyarakat sekaligus melakukan upaya konservasi.

Program Sertifikasi bekerjasama dengan MAC (Marine Aquarium Council) dan Terangi (Terumbu Karang Indonesia) ini, merupakan upaya penerapan prosedur yang menguji praktek-praktek atau proses pemanfaatan organisme akuarium laut sesuai standar MAC. Adapun standar MAC diberlakukan untuk mencapai kesehatan ikan dan karang yang optimal. Kesehatan dan keselamatan nelayan, pengelolaan wilayah pemanfaatan menuju pelestarian ekosistem penelusuran asal usul ikan dan karang serta pemanfaatan sumberdaya perikanan berkelanjutan.

Program sertifikasi ikan hias di Kelurahan Pulau Panggang Kepulauan Seribu,dimulai sejak tahun 2006, diawali dengan sosialisasi, pelatihan dan pemberian sertifikasi terhadap pelaku usaha ikan hias yang mempunyai komitmen untuk menangkap ikan hias dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Sejak diberlakukan program tersebut. Maka,hasilnya telah mencapai 70% yang dirasakan masyarakat pelaku usaha ikan hias (nelayan dan pengumpul) yang berkomitmen. sedangkan sisanya 30% masih dalam tahap penjajakan. Diharapkan, awal tahun 2010 nanti seluruh pelaku usaha ikan hias di Kepulauan Seribu punya niat serta berkomitmen untuk melestarikan terumbu karang yang ada Kepulauan Seribu.

Keuntungan yang didapat dari penerapan program sertifikasi tesebut untuk membantu upaya-upaya pengelolaan sumberdaya terumbu karang melalui pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan serta bertanggung jawab untuk menciptakan insentif terhadap konservasi terumbu karang. Selain itu, tetap menjaga kesehatan maupun kualitas ikan maupun jenis-jenis yang dimanfaatkan untuk akuarium laut serta menjaga kelangsungan mata pencaharian para nelayan penghasil ikan hias.

Disadari, untuk menghilangkan cara-cara tidak ramah lingkungan dalam upaya penangkapan ikan di Kepulauan Seribu DKI Jakarta, namun bukanlah suatu halangan, yang penting semua pihak punya niat serta tujuan untuk melestarikan lingkungan dalam laut. tidak mustahil niat baik itu bisa tercapai, asalkan kita harus selalu optimis



Oleh: Liliek Litasari
Dikutib dari berbagai sumber

Kepulauan Seribu Butuh Perhatian

17 Feb 2010

* Berita Kota
* Nasional

BURHANUDDIN

JAKARTA, BK

Bupati Kepulauan Seribu Burhanuddin mengatakan diperlukan keberpihakan pemerintah pusat untuk membangun dan melestarikan lingkungan Kepulauan Seribu. Saat ini sudah ada empat pulau yang hilang dan mati sunnya usaha pariwisata bahari di sana.

Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani mengatakan Gubernur paling bawcl minta bantuan adalah Pak FauzlBowo, padahal DKI sudah kaya. Pemerintah Pusat salah, Jakarta dijadikan rivalitasnya, kata Burhanuddin, Selasa (16/2).
la mengungkap hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam Round Table Discussion Potensi dan Prospek Pengembangan Sumberdaya Laut Kepulauan Seribu. Acara diselenggarakan SEAMEO Biotrop di Bogor, terkait rangkaian kegiatan ulang tahun ke-42 organisasi Para Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara itu.

Burhanuddin mengatakan, untuk memelihara Jakarta daratan saja, APBD DKI Jakarta tidak cukup. Padahal, masih ada Jakarta kepulauan yang terdiri dari LIO pulau dengan luas wilayah lautan yang harus dijaga mencapai 11 kali wilayah Jakarta daratan.

"Baru Departemen Pekerja Umum yang bantu kami, yakni di pembangunan Kanal Timur. Lainnya, enggak ada. Bagaimana Jakarta kepulauan akan maju, ungkapnya. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Seribu, kata Bupati, bergantung majunya pariwisata di sana. Untuk itu, kelestarian kepulauan dan keamanan mendatanginya adalah keharusan.

Di kabupaten tersebut antara lain terdapat cagar alam (di 17 pulau), cagar budaya (3 pulau), dan taman nasional laut seluas 107.489 hektar dengan zona intinya4.449 hektar. Bantuan yang dibutuhkan dari pemerintah pusat, kata Bupati, antara Iain adalah pembangunan kabel listrik bawah laut untuk wilayah utaranya, dimana di sana potensi pariwisata berada dan kapal-kapal penumpang.

"Kapal-kapal yang ada saat ini milik nelayan, yang oleh otorita pabuhan dinyatakan tidak laik untuk angkut penumpang, karena memang itu kapal nelayan untuk menangkap ikan. Pemerintah pusat kan bisa sumbang kapal-kapal penumpang itu, untuk dikelola kelompok-kelompok nelayan," katanya.

Para pengusaha pariwisata juga, lanjut Bupati, banyak yang bertanya akan nasib landasan pacu pesawat di Pulau Panjang. Pcmbangunanya baru 60 persen dan menghabiskan dana sekitar Rp 200 miliar. Sekarang kami harus mengkaji ulang pcmbangunanya. Dulu Zaman Orde Baru sudah dioperasikan, walaupun yang mendarat pesawat sewaan para wisatawan. Selairr taman nasional laut, kan Kepulauan Seribu punya lapangan golf sembilan hole," katanya.

Bupati Burhanuddin juga mengharapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang dibahas dalam diskusi meja bundar Biotrop itu, dapat digunakan pemerintahannya untuk menjual Kepulauan Seribu kepada pemerintah pusat maupun investor swasta, demi meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

kompas.com/ta

Kepulauan Seribu Butuh Perhatian Pemerintah Pusat

Kepulauan Seribu Butuh Perhatian Pemerintah Pusat
Selasa, 16 Februari 2010 | 22:47 WIB
KOMPAS/DANU KUSWORO
Salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
TERKAIT:

* Tambah 1.500 Pohon Bakau Baru di Pulau Rambut
* Pembangunan Bandara di Kepulauan Seribu Ditunda Lagi
* Gubernur Resmikan Taman Bacaan di Kepulauan Seribu
* Wah, Banyak Ikan Mati di Kepulauan Seribu

BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Seribu Burhanuddin mengatakan diperlukan keberpihakan pemerintah pusat untuk membangun dan melestarikan lingkungan Kepulauan Seribu. Saat ini sudah ada empat pulau yang hilang dan mati surinya usaha pariwisata bahari di sana.

"Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani mengatakan Gubernur paling bawel minta bantuan adalah Pak Fauzi Bowo, padahal DKI sudah kaya. Pemerintah Pusat salah, Jakarta dijadikan rivalitasnya," kata Burhanuddin, Selasa (16/2/2010).

Ia mengungkap hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam Round Table Discussion Potensi dan Prospek Pengembangan Sumberdaya Laut Kepulauan Seribu. Acara diselenggarakan SEAMEO Biotrop di Bogor, terkait rangkaian kegiatan ulang tahun ke-42 organisasi Para Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara itu.

Burhanuddin mengatakan, untuk memelihara Jakarta daratan saja, APBD DKI Jakarta tidak cukup. Padahal, masih ada Jakarta kepulauan yang terdiri dari 110 pulau dengan luas wilayah lautan yang harus dijaga mencapai 11 kali wilayah Jakarta daratan.

"Baru Departemen Pekerja Umum yang bantu kami, yakni di pembangunan Kanal Timur. Lainnya, enggak ada. Bagaimana Jakarta kepulauan akan maju," ungkapnya.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Seribu, kata Bupati, bergantung majunya pariwisata di sana. Untuk itu, kelestarian kepulauan dan keamanan mendatanginya adalah keharusan.

Di kabupaten tersebut antara lain terdapat cagar alam (di 17 pulau), cagar budaya (3 pulau), dan taman nasional laut seluas 107.489 hektar dengan zona intinya 4.449 hektar.

Bantuan yang dibutuhkan dari pemerintah pusat, kata Bupati, antara lain adalah pembangunan kabel listrik bawah laut untuk wilayah utaranya, dimana di sana potensi pariwisata berada dan kapal-kapal penumpang.

Jumat, 23 Juli 2010

Jelajah Negri: MENGENAL LEBIH DEKAT KEPULAUAN SERIBU

Mungkin banyak dari publik yang belum mengenal kepulauan Seribu lebih dekat. Sebab memang letaknya jauh di tengah lautan, tepatnya di sebrang lautan utara Jakarta. Tidak mudah untuk pergi ke sana, karena dibutuhkan waktu, tenaga, dan cost yang lebih dari cukup. Maka tidak heran, kepulauan Seribu belum banyak dikenal sebagai daerah wisata bagi wisatawan lokal (kecuali sekitarnya, seperti warga Jakarta, Banten, Bekasi, dan Tangerang).

Namun ketika orang sudah mengenal daerah ini lebih dekat, tentu akan berniat untuk ingin mengunjungi lagi. Hal itu beralasan sekali, karena kepulauan Seribu ternyata memang banyak mengandung pengetahuan sejarah di masa lampau. Itulah sebabnya di kepulauan Seribu banyak ditemukan situs dan peninggalan purbakala yang hingga saat ini banyak di antara peninggalan itu masuk dalam daftar Benda Cagar Budaya (BCB).

Banyaknya peninggalan bersejarah inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Museum Bahari untuk memperkenalkan kekayaan peninggalan masa lampau (masa penjajahan) di kepulauan Seribu kepada publik sebagai tempat untuk wisata dan penelitian. Tahun ini, Museum Bahari melakukan wisata Bahari ke kepulauan Seribu untuk yang kedua kalinya, setelah tahun lalu juga melakukan hal serupa. Kepulauan Seribu yang dikunjungi antara lain Pulau Edam, Pulau Onrust, dan Pulau Bidadari.

Peserta yang diajak berwisata Bahari tidak tanggung-tanggung, sekitar 100 orang setiap pemberangkatan. Mereka dari para pelajar SMU se-DKI Jakarta (yang diambil secara acak, bergantian setiap tahun), para relasi museum, guru, jurnalis, dan umum. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati ulang tahun Museum Bahari sekaligus hari jadi kota Jakarta. Pelaksanaan wisata Bahari berlangsung 24 dan 30 Juli 2005 yang lalu.

Peninggalan sejarah apa saja yang terdapat di kepulauan Seribu, khususnya pulau-pulau yang disinggahi? Pertama, ketika para peserta wisata bahari merapat di Pulau Edam akan dibawa ke situs bangunan peninggalan Belanda yang dibangun sebelum PD II. Namun kondisinya saat ini sungguh sangat memprihatinkan, karena hanya tinggal puing-puing bangunan. Posisinya di tengah hutan, sehingga untuk sampai ke tempat itu, rombongan harus melewati hutan belantara yang masih dipenuhi binatang buas seperti kalajengking, lebah hutan, ular, biawak, dll.

Masih di Pulau Edam, situs peninggalan lain berupa makam, yang menurut pemandu diyakini salah satunya sebagai makam bangsawan dari kerajaan Banten. Ada lima nisan di makam ini, posisinya tidak beraturan. Dua di antaranya diberi cungkup, lainnya tidak. Situasi ini memang menjadi salah satu taktik penjajah di zaman itu. Tidak jauh dari area makam, tepatnya ke arah pantai, rombongan dibawa ke situs peninggalan berupa mercusuar. Tinggi mercusuar 52 meter dan diberi nama Damar Besar. Menara bercat putih ini dibangun tahun 1879 Masehi oleh Raja Willem III dari Kerajaan Belanda. Ternyata mercusuar ini masih tampak dari jarak 20 mil laut.

Lalu rombongan diajak ke Pulau Onrust yang memakan waktu sekitar 1 jam dari Pulau Edam. Situs peninggalan sejarah yang terdapat di pulau ini lebih lengkap seperti bekas bangunan karantina haji, bekas ruang bawah tanah, tempat penyimpanan senjata, makam-makam Belanda, bangunan penjara, bekas bangunan kincir angin, tanggul penahan ombak, dan terdapat pra museum Pulau Onrust. Cukup banyak koleksi yang dipamerkan di pra museum Pulau Onrust seperti, seperti koleksi maket, serpihan keramik Cina, koleksi martil, paku, bongkahan batubata, tegel, pondasi, dan lain-lain.

Usai berkeliling dan istirahat sejenak untuk menikmati makan siang, rombongan melanjutkan perjalanan mengunjungi Pulau Bidadari (juga disebut Pulau Sakit). Disebut Bidadari, sebab pulau ini begitu mempesona dan memang dikembangkan untuk pariwisata. Tidak heran tempat ini dilengkapi dengan fasilitas pariwisata, seperti kafe, penginapan (ada banyak tempat yang terpisah-pisah dan namanya bermacam-macam, seperti lanai cendro, duri-duri, dan lain-lain), restoran, gazebo, tempat pertemuan, arena bermain, taman bunga, dan sebagainya. Di pulau ini juga ditemukan situs peninggalan, berupa Benteng yang diberi nama Menara Martello (benteng pertahanan Belanda untuk mengawasi dan menghadang musuh). Sayangnya, benteng tersebut sekarang sudah tidak utuh lagi. Benteng ini terbuat dari bata merah, bentuknya bulat dengan diameter mencapai 23 meter serta ketebalan dinding 2,5 meter. Pada dinding-dindingnya terdapat jendela besar dan kecil.

Tak terasa jam telah menunjukkan pukul empat lebih seperempat dan rombongan mulai meninggalkan Pulau Bidadari menuju ke Pantai Marina Ancol Jakarta, sekaligus menorehkan sejuta kenangan di benak masing-masing peserta wisata bahari.

Naskah dan foto oleh Suwandi Suryakusuma

Gaya Hidup Sehat

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)

Kebijakan Nasional Penanggulangan PTM
Kerangka konsep pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular didasari oleh kerangka dasar blum, bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan. Kebijakan Pencegahan dan penanggulangan PTM ini ditujukan pada penyakit-penyakit yang mempunyai faktor resiko yang sama yaitu : jantung, stroke, hipertensi, diabetes militus, penyumbatan saluran napas kronis.

Tujuan
Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan PTM untuk nmenurunkan kejadian penyakit tidak menular (PTM) dan meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat yang berada di semua tatanan.

Bagaimana caranya ?
Dengan cara menghilangkan atau mengurangi faktor resiko PTM dan memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan. Departemen kesehatan, melalui Pusat promosi kesehatan memfokuskan pada :

* Meningkatkan upaya kesehatan melalui promotif dan preventif baik Pusat maupun Propinsi dan Kabupaten.
* Melakukan intervensi secara terpadu pada 3 faktor resiko yang utama yaitu : rokok, aktifitas fisik dan diet seimbang.
* Melakukan jejaring pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Mencoba mempersiapkan strategi penanganan secara nasional dan daerah terhadap diet, aktivitas fisik, dan rokok.
* Mengembangkan System Surveilans Perilaku Beresiko Terpadu (SSPBT) PTM.
* Kampanye pencegahan dan penanggulangan PTM tingkat nasional maupun local spesifik.

Untuk di masa datang upaya pencegahan PTM akan sangat penting karena hal ini dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu dokok, diet seimbang dan aktivitas fisik. Pencegahan PTM perlu didukung oleh para semua pihak terutama para penentu kebijakan baik nasional maupun local. Tanpa itu semua akan menjadi sia-sia saja.

Sasaran

* Penentu kebijakan baik di pusat maupun di daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).
* Penentu kebijakan pada sektor terkait baik di Pusat dan daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota).
* Organisasi profesi yang ada.
* Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sektor Swasta serta Masyarakat.

Landasan Hukum
Promosi dan Pencegahan PTM tentunya mengacu pada landasan hukum yang sudah ada secara Nasional yaitu :

* Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
* Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
* Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
* Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
* Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Struktur Organisasi dan tatalaksana Departemen Kesehatan RI.
* Program Pembangunan Nasional (PROPENAS)
* Sistem Kesehatan Nasional.
* Surat Keputusan menteri Kesehatan tahun 1999 tentang Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 Depkes RI tahun 1999.
* Global Strategy for The Prevention and Control of Non Communicable Diseasses (WHA 53 tahun 2000).
* Megacountry Health Promotion Network Initiatives (Geneva, Desember 2002).

Kebijakan
Promosi dan pencegahan PTM dilakukan pada seluruh fase kehidupan, melalui pemberdayaan berbagai komponen di masyarakat seperti organisasi profesi, LSM, media Massa, dunia usaha/swasta.

Upaya promosi dan pencegahan PTM tersebut ditekankan pada masyarakat yang masih sehat (well being) dan masyarakat yang beresiko (at risk) dengan tidak melupakan masyarakat yang berpenyakit (deseased population) dan masyarakat yang menderita kecacatan dan memerlukan rehabilitasi (Rehabilitated population).

* Penanggulangan PTM PTM mengutamakan pencegahan timbulnya faktor resiko utama dengan meningkatkan aktivitas fisik, menu makanan seimbang dan tidak merokok.
* Promosi dan pencegahan PTM juga dikembangkan melalui upaya-upaya yang mendorong/memfasilitasi diterbitkannya kebijakan public yang mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Promosi dan Pencegahan PTM dilakukan melaui pengembangan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi termasuk dunia usaha dan swasta.
* Promosi dan pencegahan PTM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam semua pelayanan kesehatan yang terkait dengan penanggulangan PTM.
* Promosi dan pencegahan PTM perlu didukung oleh tenaga profesional melalui peningkatan kemampuan secara terus menerus (capacity building).
* Promosi dan pencegahan PTM dikembangkan dengan menggunakan teknologi tepat guna sesuai dengan masalah, potensi dan social budaya untuk meningkatkan efektifitas intervensi yang dilakukan di bidang penanggulangan PTM.

Strategi
Sasaran Promosi dan pencegahan PTM secara operasional di lakukan pada beberapa tatanan (Rumah tangga, Tempat kerja, tempat pelayanan kesehatan, tempat sekolah, tempat umum, dll) Area yang menjadi perhatian adalah Diet seimbang, Merokok, Aktivitas fisik dan kesehatan lainnya yang mendukung.

Strategi promosi dan pencegahan PTM secara umum meliputi Advokasi, Bina suasana dan Pemberdayaan masyarakat. Di Tingkat Pusat lebih banyak dilakukan pada advokasi dan bina suasana. Sedangkan di tingkat kabupaten/Kota lebih ditekankan pada pemberdayaan masyarakat? 3 (tiga) strategi untuk semua hanya materinya beda. Ingat otonomi daerah, sosial budaya, local spesifik dsb.

* Mendorong dan memfasilitasi adanya kebijakan public berwawasan kesehatan yang mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Mendorong dan memfasilitasi berfungsinya jaringan kerjasama antar institusi penyelenggara promosi dan mitra potensi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Meningkatkan peran aktif tenaga promosi kesehatan di dalam upaya penanggulangan PTM secara komprehensif baik dalam upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif di masing-masing institusi pelayanan.
* Meningkatkan Kapasitas tenaga profesional bidang promosi kesehatan baik di pusat maupun daerah khususnya dalam pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemeliharaan kesehatan mandiri masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pemecahan masalah PTM yang dihadapi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan lingkungannya dalam pencegahan dan penanggulangan PTM.
* Mengembangkan daerah kajian teknologi promosi kesehatan tepat guna dalam penanggulangan PTM.

Indikator
Untuk mengetahui sampai seberapa jauh keberhasilan pelaksanaan strategi penanggulangan PTM, ada beberapa patokan yang dapat dipergunakan untuk monitoring dan evaluasi melalui system pencatatan dan pelaporan kegiatan pencegahan dan penanggulangan PTM.

Indikator keberhasilan strategi promosi dan pencegahan PTM yaitu :

Indikator Umum

* Menurunnya angka kematian (mortalitas) penderita PTM utama.
* Menurunnya angka kesakitan (morbiditas) penderita PTM utama.
* Menurunnya angka kecacatan (disabilitas) penderita PTM utama.
* Menurunnya angka faktor risiko bersama PTM utama.

Indikator Khusus

* Penurunan 3 faktor risiko utama PTM (merokok, kurang aktifitas fisik dan konsumsi rendah serat).
* Penurunan proporsi penduduk yang mengalami obesitas, penyalahgunaan alcohol dan BBLR.
* Peningkatan kebijakan dan regulasi lintas sector yang mendukung penanggulangan PTM.
* Peningkatan bina suasana melalui kemitraan dalam pemberdayaan potensi masyarakat.
* Tersedianya model-model intervensi yang efektif dalam promosi dan pencegahan PTM.
* Peningkatan pelaksanaan promosi dan pencegahan di institusi pelayanan.

Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

8. Membuang sampah pada tempatnya

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja antara lain :

1. Tidak merokok di tempat kerja

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja

3. Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil

5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja

6. Menggunakan air bersih

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar

8. Membuang sampah pada tempatnya

9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat - tempat Umum

PHBS di Tempat - tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat - tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat - tempat Umum Sehat.


Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Tempat - Tempat Umum yaitu :

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di tempat umum

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

Langah - Langkah Pengembangan Desa Siaga

A. Persiapan

Dalamtahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Pusat :
- Penyusunan pedoman
- Pembuatan modul-modul pelatihan
- Penyelenggaraan Pelatihan bagi Pelatih atau Trainingof Trainers (TOT)

Provinsi :
- Penyelenggaraan TOT (tenaga Kabupaten/Kota)

Kabupaten/Kota :
- Penyelenggaraan Pelatihan TenagaKesehatan
-Penyelenggaraan Pelatihan Kader

B. Pelaksanaan

Dalamtahap pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Pusat :
- Penyediaan dana dan dukungan sumberdaya lain

Provinsi :
- Penyediaan dana dan dukungan sumberdaya lain

Kabupaten/Kota :
- Penyediaan dana dan dukungansumberdaya lain
- Penyiapan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam rangka penanggulangan bencana dan kegawat- daruratan kesehatan

Kecamatan :
- Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga

C. Pemantauan& Evaluasi

Dalamtahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

Pusat :
- Memantau kemajuan dan mengevaluasi keberhasilan pengembangan Desa Siaga

Provinsi :
- Memantau kemajuanpengembangan Desa Siaga
- Melaporkan hasil pemantauan ke Pusat

Kabupaten/Kota :
- Memantau kemajuan pengembangan DesaSiaga
- Melaporkan hasil pemantauan ke Provinsi

Kecamatan :
- Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
-Melaporkan perkembangan ke Kabupaten/Kota

Indikator Keberhasilan Desa Siaga

Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Indikator Keberhasilan Desa Siaga

Keberhasilan upaya Pengembangan Desa Siaga dapat dilihat dari empat kelompok indikatornya, yaitu:(1) indikator masukan, (2) indikator proses, (3) indikator keluaran, dan (4)indikator dampak.

Adapun uraianuntuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

A. Indikator Masukan
Indikator masukan adalah indikator untuk mengukur seberapa besar masukan telah diberikan dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator masukan terdiri atas hal-hal berikut :

1. Ada/tidaknya Forum Masyarakat Desa.
2. Ada/tidaknya Poskesdes dan sarana bangunan serta pelengkapan/ peralatannya.
3. Ada/tidaknya UKBM yang dibutuhkan masyarakat.
4. Ada/tidaknya tenaga kesehatan (minimal bidan).


B. Indikator Proses
Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktifupaya yang dilaksanakan di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.Indikator proses terdiri atas hal-hal berikut :

1. Frekuensi pertemuan Forum Masyarakat Desa.
2. Berfungsi/tidaknya Poskesdes.
3. Berfungsi/tidaknya UKBM yang ada.
4. Berfungsi/tidaknya Sistem Kegawatdaruratan dan Penanggulangan Kega-watdaruratan dan Bencana.
5. Berfungsi/tidaknya Sistem Surveilans berbasis masyarakat.
6. Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.

C. Indikator Keluaran
Indikator Keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasilkegiatan yang dicapai di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.Indikator keluaran terdiri atas hal-hal berikut :

1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar Poskesdes.
2. Cakupan pelayanan UKBM-UKBM lain.
3. Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan.
4. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.

D. Indikator Dampak
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dari hasil kegiatan di Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator proses terdiri atas hal-halberikut :

1. Jumlah penduduk yang menderita sakit.
2. Jumlah penduduk yang menderita gangguan jiwa.
3. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
4. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia.
5. Jumlah balita dengan gizi buruk.

Jabatan Fungsional PKM

Angka Kredit dan Rincian Jafung PKM

Angka Kredit :

*
Adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang jafung PKM dalam mengerjakan butir kegiatan;
Adalah juga angka yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan / pangkat.

Rincian Kegiatan Jafung & Angka Kreditnya

1. PENDIDIKAN : A. Pendidikan Bergelar (2 kegiatan); B. Diklat dengan STTPL (5 jenis kegiatan).
2. KEGIATAN PKM : A. Mempersiapkan Kegiatan (11 kegiatan); B. Melaksanakan Advokasi Kes. (3 keg); C. Melaksanakan Peng-galangan Dukungan Sosial (4 Keg); D. Melaksanakan Penyuluhan Untuk Pemberdayaan Masyarakat (5 Keg).
3. PENGEMBANGAN PKM : A. Pengembangan Pedoman (3 keg); b. Merumuskan sistem Pengembangan Penyuluhan (2 keg); C. Mengembangkan Metode Penyuluhan (2 Keg).
4. PENGEMBANGAN PROFESI : A. Membuat karya tulis (5 Keg); B. Menerjemah / menyadur buku (3 Keg); C. Membuat buku pedoman; D. Mengembakan Teknologi Tepat guna.
5. PENUNJANG KEGIATAN PKM : A. Mengajar / melatih; B. Mengikuti seminar / lokakarya; C. Menjadi anggota Tim; D. Memperoleh tanda penghargaan; E. Menjadi anggota Profesi; F. Memperoleh gelar kesarjanaan lain; G. Menjadi anggota Tim penilai karya tentang Advokasi, Bina usaha, Gerakan masyarakat.

Pejabat yang Berwenang dan Tim Penilai dalam Jafung PKM

Pejabat yang berwenang dalam JAFUNG PKM :

1. SEKJEN KEMENKES : Bagi Jafung PKM Madya di dalam dan di luar lingkungan Kemenkes.
2. PIMPINAN INSTANSI : Bagi PKM Pelaksana s/d Penyelia, dan PKM Pertama s/d PKM muda di instansinya.
3. KAPUS PROMKES : Bagi PKM Pelaksana s/d Penyelia, dan PKM Pertama s/d PKM muda di Kemenkes.
4. KADINKES PROVINSI : Bagi PKM Pelaksana s/d Penyelia, dan PKM Pertama s/d PKM muda di Provinsinya.
5. KADINKES KAB/KOTA : Bagi PKM Pelaksana s/d Penyelia, dan PKM Pertama s/d PKM muda di Kabupaten/kota ybs.

Tim Penilai adalah :
TIM YANG DIBENTUK DAN DITETAPKAN OLEH PEJABAT YANG BERWENANG DALAM RANGKA MEMBANTU PENETAPAN ANGKA KREDIT PKM.

Hari Anak Nasional 2010

BERITA:



Hari/Tanggal: Senin, 19 Juli 2010

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2010, Kementrian Kesehatan RI menyelenggarakan kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang bagi 500 anak usia 0-6 tahun yang berasal dari 5 wilayah kota Administrasi DKI Jakarta (tanggal 13-15 Juli 2010) dan seminar sehari Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Mengoptimalkan Potensi Anak. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kementrian Kesehatan dan puncaknya diselenggarakan di gd. Smesco Kementrian UKM.

Masa balita merupakan masa keemasan (golden periode) terhadap pertumbuhan anak. Pada masa ini posisi otak akan lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan, namun sisi negatifnya lebih peka terhadap lingkungan seperti asupan gizi yang tidak cukup, kurangnya stimulasi dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Dengan demikian perlunya perhatian yang lebih terhadap anak Balita sehingga potensi anak dapat teroptimalkan dengan maksimal.

Kegiatan yang dilakukan berupa pelayanan kesehatan terhadap anak dibawah usia 6 tahun seperti SDIDTK (Stimulasi deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang). Stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknnya. Intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh kembang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat.

Selanjutnya pada acara puncak dilangsungkan seminar mengenai mengoptimalkan potensi anak dengan pemenuhan akan pelayanan kesehatan , gizi seimbang dan stimulasi perkembangan oleh dr. Soedjatmiko (K) Msi. Dan dilanjutkan dengan sharing pengalaman oleh orang tua, kader dan petugas kesehatan yang pernah menerapkan SDIDTK.

Pusat Promosi Kesehatan turut berpartisipasi dalan kegiatan ini dengan membagikan media berupa flyer, komik kesehatan kepada anak-anak dan juga mendisplay beberapa banner bertemakan kesehatan ibu dan anak. (dwi adi)

BALITA IKUTI LOMBA PHBS

BERITA:



Hari/Tanggal: Sabtu, 03 Juli 2010

KanalMetro.com-Sekitar 1.000 balita di Kelurahan Durikosambi, Cengkareng, Jakarta Barat mengikuti lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan yang diselenggarakan RW Siaga 05, Durikosambi, Cengkareng, Jakarta Barat bekerja sama dengan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu bertujuan membiasakan perilaku hidup sehat sejak usia dini.

Ketua Pusat Informasi Kesehatan Keluarga (PIKK) RW Siaga 05 yang juga sebagai Ketua Panitia gelaran tersebut, Marhumah, menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya menyosialisasikan kepada masyarakat agar perilaku hidup bersih dan sehat bisa diterapkan sejak usia dini di lingkungan keluarga. "Secara umum, ini adalah salah satu upaya mengarahkan masyarakat mengubah perilaku hidup yang masih cenderung negatif dalam kehidupan sehari-hari, menjadi lebih baik dan positif sejak usia dini," kata Marhumah, Kamis (24/6).

Ia menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan di seluruh RW yang ada di Kelurahan Durikosambi. Dalam setiap RW, lomba PHBS ini diikuti sekitar 100 balita. "Kelurahan Durikosambi memiliki 11 RW. Nah, di seluruh RW ini kita adakan kegiatan lomba balita PHBS. Alhamdulillah, warga sangat antusias mengikuti kegiatan ini," kata Marhumah.Kegiatan berlangsung di berbagai tempat seperti di lapangan terbuka dengan menggunakan tenda, di sekolah, di sekretariat RW, dan tempat-tempat lain yang lokasinya disesuaikan dengan keadaan lingkungan serta fasilitasnya.

Acara yang pelaksanaannya sudah dimulai sejak 20 Juni dan akan berakhir pada 1 Juli mendatang ini, mengajarkan dan menyosialisasikan para balita bagaimana cara mencuci tangan yang benar, membiasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun, serta aktivitas positif lainnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Marhumah berharap perilaku hidup masyarakat akan menjadi lebih baik dan lebih sehat sejak usia dini. "Ini juga sebagai momentum kesadaran bagi masyarakat, supaya bisa menerapkan kehidupan yang lebih bersih dan sehat," tambahnya. Selain itu, kegiatan ini juga akan mendorong optimalisasi pelayanan berbagai sarana kesehatan seperti posyandu, puskesmas, kampanye perilaku hidup bersih dan sehat, dan lain sebagainya. Setiap orang juga disarankan membuang air besar atau tinja di jamban (WC), mencuci tangan dengan sabun sebelum atau setelah melakukan aktivitas. Selain itu, diwajibkan pula meminum air bersih yang terlebih dahulu dimasak dan tidak lupa berolahraga.
sumber : http://www.kanalmetro.com

PKK DKI GENCAR SOSIALISASIKAN PHBS

BERITA:



Hari/Tanggal: Sabtu, 03 Juli 2010

Beragam cara dilakukan Tim Penggerak (TP) PKK DKI Jakarta dalam mengencarkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi warga Jakarta. Salah satunya dengan menggandeng swasta dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi PHBS. Kali ini, salah satu produk sabun digandeng dalam Gebyar Posyandu bertemakan Tanah Air Beta Bersih dan Sehat di Posyandu Melati RT 04/03, Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Selasa (29/6).

Kegiatan tersebut semakin meriah dengan kehadiran para artis pendukung film layar lebar Tanah Air Beta seperti, Ari Sihasale dan istrinya Nia Zulkarnaen, Asrul Dahlan serta Robby Tumewu. Pada kesempatan itu, para artis pun melakukan dialog langsung dengan sekitar 300 para ibu dan anak-anak yang mengunjungi posyandu tersebut.

Ketua TP PKK DKI Jakarta, Tatiek Fauzi Bowo, mengatakan, dengan mengajak pihak swasta, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian TP PKK DKI Jakarta dengan posyandu yang terus memperhatikan perkembangan kesehatan ibu dan anak. "Oleh karena itu, PKK akan terus meningkatkan dengan optimal kegiatan yang dapat menunjang kinerja PKK termasuk mengikutsertakan pihak swasta untuk mempertajam perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat," ujar Tatiek Fauzi Bowo, Ketua TP PKK DKI Jakarta, Selasa (29/6).

Tatiek menjelaskan, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam budaya PHBS. Ke-10 kriteria itu yakni, persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, memberi bayi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah setiap satu kali seminggu, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal selama 30 menit dan tidak merokok di dalam rumah. "Dengan melakukan 10 kriteria PHBS tadi, kita dapat hidup sehat dan tidak mudah terserang sakit." jelas Tatiek.

Selain sosialisasi, pengunjung yang datang juga mengikuti penyuluhan PHBS yang diberikan secara langsung oleh para artis pendukung film Tanah Air Beta tersebut.Iin Aryagharini, salah seorang perwakilan pihak swasta yang juga Brand Manager salah satu produk sabun mengatakan, pihaknya berkomitmen akan terus konsisten menyosialisasikan PHBS melalui berbagai macam program serta menggunakan beragam media komunikasi agar dapat menjangkau masyarakat luas demi turut mewujudkan Indonesia sehat. "Kali ini, kami menyosialiasikan PHBS melalui film Tanah Air Beta, karena media audio visual ini cukup efektif untuk menyampaikan PHBS. Selain itu, juga bekerja sama dengan pihak terkait seperti PKK dalam acara gebyar posyandu kali ini," ujarnya

Lurah Mampangprapatan, Suntoro, menuturkan, pihaknya sangat mendukung ata terselenggaranya kegiatan gebyar posyandu yang berlangsung di wilayahnya itu. Apalagi, wilayah RW 03, Mampangprapatan menjadi posyandu percontohan di wilayah ini. "Dengan gebyar posyandu yang melibatkan pihak swasta diharapkan dapat merangsang posyandu di daerah lain agar dapat meningkatkan pelayanan yang baik kepada ibu dan anak," tuturnya.

Masyarakat yang datang pun merasa puas dengan kegiatan yang berlangsung di tempat tinggalnya tersebut. Wati, warga RT 09/03 yang memiliki dua orang anak usia dua tahun serta enam bulan mengaku puas dengan pelayanan posyandu selama ini. Sekali dalam satu bulan, dia selalu mendatangi posyandu untuk memeriksa kesehatannya dan bayinya. "Pelayanan di sini (Posyandu Melati) sudah cukup memuaskan. Saya berharap pelayanan dapat terus ditingkatkan," tandasnya
sumber : http://www.seputarjakarta.com